Warta Jakarta – Ketua Asosiasi Developer Properti Syariah (ADPS) Arief Sungkar mengungkapkan, tren pembelian properti selama pandemi minus dua persen di 2020 dan tumbuh hanya satu digit di 2021
“Sebaliknya, properti syariah selama pandemi proyek kami malah tumbuh 40 persen di 2020 dan tumbuh 50 persen di 2021,” tuturnya, Kamis (2/12/2021).
Menurutnya, hal ini tidak lepas dari kecenderungan minat masyarakat pada produk halal dan syariah yang semakin besar.
“Sehingga properti syariah mengalami pertumbuhan eksponensial, hampir dua kali lipat dalam dua tahun terakhir selama pandemi,” kata Arif.
Arief menuturkan, properti syariah saat ini masih baru dan jarang orang melihat bahwa bisa membangun properti tanpa menggunakan pendanaan dari bank.
Baca Juga : Silaknas VI DPS di Kota Batu, Menguatkan Konsep Syariah Dalam Bisnis Property
“Faktanya kami sudah berjalan sembilan tahun. Dan sudah banyak rumah yang kami bangun. Ini riil yang kami lakukan,” ucapnya.
Selain itu, lanjut Arif, pihaknya masih mendorong pemerintah membuat UU properti syariah karena ADPS sudah ada dan hadir di masyarakat.
“Orang yang bekerja di sektor nonfixed income, mereka tidak bisa beli rumah kalau menggunakan skema KPR bank,” ujarnya.
Arif melanjutkan, solusinya mereka hanya bisa beli rumah di developer properti syariah, melalukan pembelian dan penjualannya yang langsung angsur ke developer tanpa menggunakan KPR bank.
Properti Syariah di Jatim
Waka Pembina ADPS, Hamdan Dahyar menambahkan, pertumbuhan DPS cukup tinggi di Surabaya dan Makassar, bahkan di Makassar cukup signifikan dengan adanya 20 proyek.
Baca Juga : Didampingi DPS, Begini Konsep yang Ditawarkan Malang Dreamland
“Kalau di Jatim ada 227 dan itu terus bertambah seiring bertambahnya member. Saat ini ADPS hadir di 29 provinsi targetnya akan ada satu juta unit di 2025 menyebar di seluruh provinsi di Indonesia,” katanya.
Ketua DPW ADPS Jatim, Komarudin menegaskan, pertumbuhan properti syariah di Jatim cukup tinggi dengan adanya 227 proyek dan terus bertambah seiring pertambahan member. “Paling subur di Malang, Jember, Ponorogo, Kediri dan Surabaya,” ujarnya.
Baca Juga : Asosiasi Developer Syariah Target Bangun Sejuta Unit
Sebagai informasi, sejak berdiri tahun 2013, ADPS telah mengerjakan 1.050 proyek dan menyerap hampir 5.000 tenaga kerja dan 16.000 freelancer.
Harapannya di tahun 2025 akan mampu membangun satu juta unit dan melibatkan pekerja langsung hingga 100 ribu orang. (sumber : liputan6.com)