Implementasikan Pemanfaatan Sampah Organik, Tim PHP2D UBSI Adakan Sosialisasi Mengompos

Sosialisasi Mengompos yang diadakan oleh tim PHP2D Himpunan Mahasiswa Bahasa Inggris (English Society) telah dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober 2021 kepada warga sekitar RT 01 dan RT 03 di pos RT 01, RW 01, Cheng In, Dadap, Kosambi, Tangerang.
Sosialisasi ini bekerja sama dengan pemateri dari pihak WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia) dalam rangka memberikan pembinaan serta edukasi kepada masyarakat agar lebih sadar bahwa sampah organik pun dapat menjadi permasalahan yang menyebabkan beberapa dampak negatif apabila hanya berakhir di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) saja.
Kegiatan pun diawali dengan pembahasan mengenai materi pentingnya mengompos, kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan praktek mengompos menggunakan tong komposter (Rekompos) yang di dampingi oleh anggota tim PHP2D UBSI.

Di saat sesi materi, Muhammad Aminullah selaku salah satu pemateri memaparkan bahwa, “Komposisi sampah organik di provinsi Banten tahun 2020 berdasarkan KLHK mencapai 48% dimana 42,2% berasal dari rumah tangga, namun seperti yang kita tahu siklus pembuangan sampah di Indonesia adalah membuang sampah pada tempatnya, kemudian nantinya sampah akan dikumpulkan oleh petugas sampah sampai berakhir hanya di TPA dan hal itu ujungnya hanya menumpuk.
Jadi, apakah solusi membuang sampah pada tempatnya masih menjadi cara yang bagus dalam mengatasi sampah? Jawabannya adalah kurang tepat, membuang sampah pada tempatnya adalah hal yang baik dan benar, namun kondisi TPA di Indonesia sekarang ini membuat kita pun harus menyadari pentingnya pengelolaan sampah secara mandiri, contohnya adalah composting atau mengompos untuk mendaur ulang sampah dapur (sampah organik) yang telah kita hasilkan.” Ujarnya.
Berkaitan dengan hal tersebut, kegiatan ini pun merupakan salah satu perwujudan program kegiatan tim PHP2D English Society UBSI dari PS4 (4 Cara Pengelolaan Sampah) yaitu “Pengomposan Sampah” yang bertujuan memberikan pembinaan mengenai tata cara mengompos serta membentuk kebiasaan baru bagi warga untuk memanfaatkan sampah organik menjadi pupuk melalui pengomposan.
Salah satu warga RT 01 yaitu ibu Atin mengutarakan pendapatnya mengenai permasalahan sampah organik dan ketertarikannya dengan kegiatan mengompos bahwa, “Sampah yang terdapat di wilayah RW.01 khususnya di RT.01 akan menumpuk setiap 2 hari sekali namun pengangkutan sampah biasanya dilakukan hanya sekali dalam seminggu, hal itu menyebabkan pembusukkan sampah organik dan juga timbulnya belatung” ungkapnya.
“Namun, dengan hadirnya tim PHP2D di wilayah kami dengan mensosialisasikan kegiatan mengompos ini merupakan solusi bagus untuk masyarakat agar lebih paham cara pengomposan sehingga tidak perlu bingung lagi ketika menunggu pengangkutan sampah” tambahnya.
Permasalahan tersebut dapat diatasi menggunakan jenis paket tong komposter (Rekompos) yang diberikan oleh anggota tim di akhir kegiatan kepada beberapa perwakilan warga RT 01 dan RT 03 yang didalamnya terdapat cairan EM4 dengan fungsi mempercepat proses pengomposan serta pembinaan yang diadakan kepada kelompok remaja atau ibu-ibu oleh anggota tim.
Ingin brand anda diliput? hubungi marketing kami di kerjasama@casakreatif.com