7 Fungsi Komponen Sistem Kemudi Power Steering Yang Perlu Diketahui

Table of content:
Kebanyakan mobil yang dijual di pasaran belakangan ini sudah dilengkapi sistem kemudi power steering, terutama mobil pribadi. Tidak hanya mobil, bahkan bus dan truk juga ada beberapa di antaranya yang sudah dilengkapi power steering. Sistem kemudi ini memudahkan pengemudi untuk memutar roda kemudi tanpa mengeluarkan tenaga besar, terutama pada kecepatan rendah.
Saat ini dikenal dua jenis sistem power steering pada mobil, yaitu power steering hidrolik dan elektrik. Artikel ini secara khusus akan membahas mengenai fungsi dari komponen-komponen yang ada pada kemudi power steering hidrolik. Mengetahui fungsi komponen-komponen tersebut sangat berguna bagi pemilik mobil agar tidak keliru dalam melakukan perawatan. Berikut penjelasannya:
1. Reservoir Tank
Reservoir tank adalah bagian pertama pada sistem kemudi power steering. Sesuai namanya, komponen ini berfungsi untuk menampung minyak power steering. Minyak inilah yang nantinya akan dialirkan ke pompa power steering. Beberapa reservoir tank dilengkapi dengan indikator level sehingga pengemudi bisa mengetahui ketinggian minyak pada reservoir tank dengan mudah.
Baca Juga: Motor Honda Keluaran Baru Yang Wajib Dinantikan
2. Pompa
Komponen selanjutnya adalah pompa power steering. Letaknya ada di dekat mesin dan kinerjanya digerakkan oleh putaran fan belt. Fungsinya adalah memompa minyak dari reservoir tank dan menghasilkan fluida bertekanan.
Inilah yang membuat putaran kemudi menjadi ringan. Tekanan pompa power steering harus senantiasa dijaga agar tidak terjadi kerusakan. Selalu cek bagian dalamnya secara berkala.
3. Pressure Hose
Pressure hose terbagi ke dalam dua bagian, yaitu high pressure dan low pressure hose. Fungsi keduanya sama, mengalirkan fluida bertekanan ke rotary control valve. High pressure hose memiliki selang yang lebih kuat karena mengalirkan fluida bertekanan tinggi. Sedangkan low pressure hose tidak memiliki selang yang begitu kuat karena hanya mengalirkan fluida bertekanan rendah.
4. Rotary Control Valve
Rotary control valve menyatu dengan komponen pinion gear. Fungsinya adalah mengatur arah aliran fluida yang datang dari pressure hose.
Komponen ini bekerja sedemikian rupa sehingga saat kemudi berada dalam posisi lurus maka fluida akan diarahkan kembali ke reservoir. Ketika kemudi dibelokkan, rotary control valve akan mengarahkan fluida ke silinder kiri atau kanan (sesuai arah dibelokkannya kemudi).
5. Steering Rack Shaft
Merupakan salah satu komponen yang paling vital karena posisinya sebagai tumpuan dari piston dan power cylinder. Komponen ini berfungsi untuk menarik dan mengulur tarikan mobil saat akan berbelok. Komponen ini juga merupakan komponen yang mudah rusak terutama jika pemilik mobil sering memarkirkan mobilnya dalam keadaan ban depan berbelok.
6. Power Cylinder
Power cylinder adalah sebuah tabung mekanis dari tempat piston yang letaknya menyatu dengan komponen sebelumnya. Fungsi dari power cylinder adalah mengalirkan fluida yang akan mendorong pinion untuk bergerak sesuai arah dibelokkannya kemudi. Aliran fluida dari power cylinder akan membuat pergerakan roda kemudi menjadi halus.
7. Steering Gear Housing
Inilah bagian yang menjadi ‘rumah’ bagi steering rack shaft dan pinion serta melindungi kedua komponen tersebut dari paparan benda asing seperti debu dan partikel kecil. Komponen ini juga letaknya menyatu dengan power cylinder dan rotary control valve. Setiap kendaraan akan memiliki bentuk dan ukuran steering gear housing yang berbeda-beda tergantung jenis kendaraannya.
Itulah Fungsi dari 7 komponen sistem kemudi power steering yang perlu diketahui para pemilik mobil. Selayaknya mesin, power steering adalah bagian yang sama-sama perlu dirawat agar tidak tertimpa kerusakan serius yang berakibat mahalnya biaya perbaikan. Lakukan pemeriksaan berkala, isi minyak jika sudah berada di batas minimum, serta selalu kemudikan kendaraan sesuai aturan.