5 Cara Mengelola Keuangan dengan Baik, Melakukan Perencanaan Disiplin

Table of content:
Berdiri sendiri secara finansial dapat dicapai dengan penghasilan berapa pun, oleh siapa pun, serta di mana pun. Cara mengelola keuangan dengan baik adalah kunci utamanya. Bukan hanya mengandalkan prinsip menghindari besar pasak daripada tiang.
Ada sembilan cara mengelola keuangan dengan baik yang di simpulkan dari beberapa sumber. Cara mengelola keuangan dengan baik ini diawali dengan melakukan metode perencanaan kebutuhan dengan benar. Seperti menabung, investasi, mempersiapkan asuransi, dana pensiun, juga memperhatikan gaya hidup.
Pengelolaan keuangan dengan baik, sangat dianjurkan agar dapat menghindari pinjaman uang. Namun, bila pilihan tersebut sulit dihindari maka lunasi hutang tersebut dengan serta jadikan prioritas terlebih dahulu. Itu adalah salah satu caranya, untuk itu apa saja cara lainnya?
Untuk bertransaksi bitcoin dapat menggunakan Pintu aplikasi jual beli crypto terpercaya di indonesia
Cara Mengelola Keuangan dengan Baik
Otoritas Jasa Keuangan atau OJK melansir dari website resminya, mengatakan bahwa terdapat lima cara mengelola keuangan dengan baik. Ini merupakan cara mengelola keuangan dengan baik tersebut:
Berhati-hati dalam Mengeluarkan Uang (Frugality is a Virtue)
Yang pertama ialah selalu berhati-hati ketika mengeluarkan yang. Dao De Jing, satu tulisan kuno yang mengatakan, berhati-hati dalam mengeluarkan uang adalah hal yang penting dalam hidup.
Berhati-hati dalam mengeluarkan keuangan yang dimaksud adalah memahami apa saja yang menjadi kebutuhan dan apa saja yang menjadi keinginan semata. Uang yang dimiliki akan lebih baik dikeluarkan untuk hal-hal yang dibutuhkan saja.
Memperhatikan Gaya Hidup
Cara lainnya yakni memperhatikan gaya hidup. Misalnya, kebanyakan orang tionghoa memiliki gaya hidup yang sederhana. seperti masakan mereka dan mengonsumi makanan di rumah atau membawa bekal.
Lalu menghemat atau mengalokasikan dana lebih yang dimiliki digunakan sebagai tabungan atau bisa menjadi modal sebuah bisnis. Ini cara mengelola keuangan yang patut dipelajari dari orang Tionghoa. Seperti yan dikatakan Dr. Maoshing Ni, “kesederhanaan membawa kepuasan dan semua hal akan tumbuh dengan baik.”
Menabung dan Berinvestasi
Selanjutnya adalah dengan mulai menabung dan beinvestasi. Kalau dibandingkan dengan negara-negara lain seperi Amerika Serikat dan Indonesia, masyarakat Tionghoa lebih sering menabung.
Data yang dilansir dari World Bank, masyarakat di Cina tersebut menabung rata-rata sebanyak 46% dari total GDP-nya selama satu tahun, sementara itu masyarakat Indonesia hanya menabung sebanyak 32% dari total GDP-nya
Menghindari Utang
menghindari hal-hal mengenai utang maupun piutang. Melakukan utang merupakan masalah tidak wajar untuk orang Tionghoa. Lebih baik baginya menabung atau menyisihkan uang hingga cukup, dibanding melakukan kredit dan berutang.
Namun Sayangnya, utang bisa dijadikan pilihan ketika tak ada satupun pilihan atau opsi yang tersisa. Ketika sudah memilih untuk berutang, tanamkan prinsip konsistensi serta rasa tanggung jawab untuk membayarnya.
Baca juga : Investasi Kripto, Pilih Yang Sudah Mempunyai Izin Bappebti
Manajemen dan Perencanaan Disiplin
Yang kelima adalah melakukan manajemen dan perencanaan yang disiplin. Mengapa ini dibutuhkan dan memengaruhi kondisi finansial yang baik? orang Tionghoa memiliki peribahasa yang berbunyi, “Menyimpang Seinci, Rugi Seribu Batu.”
Peribahasa tersebut berarti harus disiplin dalam mencatat untung dan rugi, pemasukan dan pengeluaran, serta modal dan hasil, yang bertujuan supaya tidak menimbulkan rugi kedepannya.
Pendiri e-commerce terkenal di Cina serta menjadi salah satu orang terkaya di dunia, Jack Ma memakai prinsip manajemen keuangan di hidupnya berupa 30:30:30. Prinsip tersebut berarti 30% dari pemasukan untuk kebutuhan sehari-hari, 30% untuk ditabung, 30% dialokasikan untuk investasi atau modal usaha, dan sisanya 10% disisihkan untuk keperluan lainnya.
2Comment